Home Kalender Kegiatan Komunitas Renungan Prapaskah 2018 Bacaan Harian Bersama John Main Daily Wisdom Weekly Teaching Newsletter Renungan Bacaan Injil Bahan Pengajaran > > Bahasa Indonesia > > Bahasa Inggris Cara Bermeditasi Pokok Pengajaran Oblat WCCM Kerabat Meditator Acara Khusus Jadwal Pertemuan Keuskupan Agung Jakarta Keuskupan Bogor Keuskupan Bandung Keuskupan Agung Semarang Keuskupan Purwokerto Keuskupan Surabaya Keuskupan Malang Keuskupan Agung Pontianak Keuskupan Ketapang Keuskupan Agung Samarinda Keuskupan Banjarmasin Keuskupan Agung Makassar Keuskupan Agung Ende Keuskupan Ruteng Keuskupan Denpasar Keuskupan Maumere Keuskupan Agung Kupang Keuskupan Atambua Keuskupan Jayapura Kolom Tanya Jawab Berita & Foto Sharing Kepustakaan Tentang Kami Hubungi Kami Links: Bahasa Inggris * WCCM * Programme | Bonnevaux Centre for Peace * School of Meditation * Christian Meditation for Priests		Sharing: SETAHUN PERJALANAN MEDITASI KRISTIANI Oktober 2008 - Oktober 2009 Keberanian saya menulis ini adalah ungkapan syukur saya dalam perjalanan dan pengalaman hidup saya setelah menemukan dan menekuni Meditasi Kristiani. Tulisan saya ini bukanlah ungkapan dari rasa puas atau bahwa saya telah berhasil mencapai titik yang tertinggi yang harus dibanggakan, karena semakin saya masuk dalam diri saya banyak hal-hal yang baru yang saya temukan dan saya percaya titik tertinggi itu akan berakhir pada saat saya telah berpulang dan bersatu denganNya. Saya percaya bahwa selama saya masih hidup, itu berarti suatu anugerah dan rahmat dimana rahmat itu harus digunakan dan disadari sehingga saya dapat memahami mengapa saya diciptakan di dunia ini. Saya seorang wiraswasta, pendidikan sarjana teknik sipil bidang usaha terakhir selama 10 tahun dibidang komputer, membuka warung internet, game center dan rumah makan. Sebelumnya saya 14 tahun memimpin perusahaan Real Estate di Solo, pada tahun 1998 terjadi krisis ekonomi dimana suku bunga tinggi, sehingga penjualan rumah yang banyak berasal dari KPR yang dikuncurkan oleh bank saat itu semuanya terhenti. Perkenalan Meditasi Kristiani bermula diajak teman untuk hadir sewaktu kunjungan Pastor Laurence Freeman di Solo, tepatnya di Gereja Purwowardayan. Sebenarnya 2 tahun sebelumnya saya telah mempunyai buku Latihan Harian Meditasi Kristiani (terakhir buku itu sudah saya berikan kerekan saya yang berada di Australia), Tapi dengan kesibukan yang ada, saya tidak begitu mengubriskannya. Saya sangat terbantu menjalani Meditasi Kristiani karena masuk dalam pertemuan kelompok mingguan walaupun pertemuan hanya seminggu sekali tetapi disitu kami saling mendukung dan menguatkan untuk terus bermeditasi dengan setia karena disitu juga saya bisa mendengar sharing dan pengalaman para meditator lain. Meditasi tetap saya lakukan sampai sekarang sebab Meditasi Kristiani, menurut saya, bukan suatu teknik ketrampilan atau kemampuan fisik tetapi merupakan suatu penghayatan dan sikap membuka hati sepenuhnya pada hadirat Allah. Kehadiran Allah di dalam hati kita bukanlah sesuatu yang dicari atau diciptakan di dalam pikiran kita, tetapi adalah suatu rahmat yang akan muncul pada waktu sendiri, dan kita tidak selalu menerima rahmat yang sama dalam bermeditasi. Perjalanan Meditasi Kristiani inipun bagi saya sampai saat ini bukan sesuatu yang akan berjalan mulus dan tanpa halangan. Saya tetap bergumul bahkan sampai saat ini, tetapi hanya dengan tetap tekun dan tetap setia, bermeditasi membuat pergumulan yang saya alami itu menjadi suatu rahmat atau memberikan buah bagi saya, walaupun nanti sesudahnya itu akan muncul pergumulan yang baru lagi. Semua pergumulan menjadi rahmat dan memberikan buah yang baru bagi saya. Beberapa pengalaman dalam kehidupan saya (mungkin sedikit emosional saya utarakan ini), misalnya ambisi-ambisi yang ada dalam diri saya tetap ada tetapi saya merasakan telah merubah sikap dan pandangan hidup saya sehingga memberikan pengharapan, penguatan dan kemantapan serta kegairahan pada hidup saya. Saya menyadari suara hati yang selalu berbicara, dan selalu menyadarkan sikap dan pandangan saya itu, serta saya dapat keluar melampaui diri saya untuk menerima memahami dan mengerti perbedaan pandangan sikap dengan orang lain, sehingga saya tidak sulit untuk untuk memaafkannya. Dan setiap saat saya selalu merasa bersyukur pada kehidupan ini dan menyadari untuk apa saya diciptakan oleh-Nya. Seorang meditator dari Solo Sharing Lainnya: SHARING: MEDITASI KRISTIANI DAN KITAB SUCI Sharing Iman Ibu Kindawati Kematian itu Seperti Pencuri di waktu Malam Saya lebih mengasihi sesama... Puisi: Retret Padang Gurun, Tawangmangu Puisi: Suara Burung "Maranatha, datanglah Tuhan Yesus" Meditasi Kristiani membentuk diriku Meditasi: Jendela Untuk Mengenal Allah Pengalaman sebagai pelajaran: Rm Cyprianus Verbeek O Carm Doa Hati dan Meditasi Kristiani: Ibu Th. Maudy Sidharta		Meditasi Kristiani Online: Praktek dan Pengajaran Singkat Six Week Week 1: Week 2: Week 3 Week 4 Week 5 Week 6 Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia YOUTUBE: