Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

Senin Minggu ke-5 Prapaskah (2013)

Ketika saat krisis, orang akan mencari seseorang disekitarnya yang tampaknya tahu apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan.Ini seringkali menjadikan bencana.

Sebuah negara terpecah dan orang melihat seseorang yang sangat percaya diri dan sarat dengan kenangan mulia. Sebenarnya kepercayaan dirinya didapat dari adanya kesempatan. Dia tahu bahwa inilah saatnya untuk menggunakan kekuasaan dan dia memiliki intuisi yang meyakinkan tentang cara melakukannya. Dia tidak begitu peduli untuk memimpin rakyat menuju ke tempat yang lebih baik, dia hanya menjalankan tugas saja. Mungkin ini meredakan kecemasan yang sangat dan rasa tidak aman di dalam dirinya ,ini hanya dapat ditanggungnya jika dia dapat menguasai dan mengendalikannya.

Tak lama kemudian rakyat menyadari bahwa mereka memberi kuasa pada orang yang salah tetapi ia tetap bertahan disitu apapun resikonya - termasuk hidup mereka. Berapa banyak diktator- diktator yang jatuh, ikut menyeret jatuh negara mereka bersamanya masuk dalam reruntuhan ego mereka sendiri? Kesombongan yang tak dikendalikan hancur tak terelakkan.

Ketenangan dalam badai merupakan tenaga yang sangat kuat. Bahkan kadang-kadang dapat meredakan badai. Namun kita harus memilah dari mana ketenangan itu berasal - dari ego yang mengejek merebut kesempatan atau kebijaksanaan dan iba yang dapat menembus gejolak saat ini ke pusat tempat energi kedamaian itu berada.

Hanya ada satu guru dan pemimpin besar, yaitu Roh Kudus. Beberapa orang sangat kuat mengandalkan Roh Kudus di dalam diri mereka dan dapat dipercaya. Tetapi orang seperti itu, tidak mewariskan kekonyolan pada orang lain, tidak menonjolkan diri dan tidak mencari pujian. Pengenalan diri ini adalah cirri khas Yesus ketika Dia menghadapi kemelut dalam hidup-Nya.

Salah seorang pemimpin terbaik yang saya kenal adalah Sr. Margaret Collier dari Cork, seorang wanita dengan tutur kata yang lembut, selalu bekerja dengan wajah cerah dan ramah. Dia mempunyai karunia langka yaitu memberi semangat, pemberdayaan, mendorong dari belakang kemudian dengan sigap dia menyingkir agar anak didiknya yang melakukan semuanya dan menerima pujiannya. Dia mewariskan suatu komunitas yang kuat dan dikelola dengan baik.

Orang yang membangun sesuatu yang baru dan dapat bertahan serta dapat menuntun orang lain melalui kemelut adalah orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Selalu ada beberapa ego yang berada dalam daya ingat kita siap bekerja dalam sistem kerja kita. Tak seorang pun yang sempurna, bahkan yang terbaik sekali pun dan yang terbaik tidak banyak. Namun, lebih baik kita memusatkan perhatian pada kebaikan orang daripada keburukannya supaya menghindari ego di dalam diri kita mengambil alih kekuasaan.

Dengan menanamkan latihan baik, hidup kita menyesuaikan diri dengan kenyataan ini. Secara bertahap, makin lama makin berkurang ruang rahasia kita, melumpuhkan keraguan diri dari ego. Keraguan yang masih giat tidak membuat kita tidak seimbang. Kita dibuatnya tetap bertahan dan siap untuk belajar. Hanya ada satu pemimpin dan kita semua adalah murid. "Janganlah engkau memanggil siapapun guru, karena engkau hanya mempunyai satu guru." Sungguh aneh betapa cepatnya latihan meditasi mengungkapkan maknanya ini dan mengubah nilai-nilai serta cara hidup kita.

Oleh Laurence Freeman OSB


Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: