Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

Kamis Minggu ke-1 Prapaskah (2013)



Kebiasaan sangat menentukan siapa diri kita. Namun kita salah menganggap bahwa ‘hidup’ kita itu alamiah dan terima saja apa adanya. Tentu saja bukan demikian dan kita sebaiknya tidak demikian. Hidup kita dapat berbalik dari atas kebawah dan dari dalam keluar hanya dalam sekejap mata. Semua susunan saraf kita menyusut dan pecah dan kita harus mulai dari awal lagi. Kita ‘membangun kembali hidup kita’ sebagai kebiasaan yang benar-benar dipasang kembali di otak dan tubuh kita yang terluka.

Sebagai tambahan dari krisis ini, yang menghantam kita ke samping dan kadang-kadang dari tempat kita belum pernah sembuh, ada sebuah metanoia: yang dimaksud oleh Yesus ‘Bertobatlah dan percayalah pada Injil.’ Meta: perubahan (sebelum dan sesudah); noia (dari kata Yunani nous) yang berarti tanggapan, pikiran atau pemahaman. Budaya teknologi kita sekarang ini terlalu banyak mencerdaskan dan menipiskan makna dari ‘pikiran’. Meditasi mengembalikan keseimbangan sampai kesadaran kita sepenuhnya dan memulihkan kembali maknanya ke pusat sebagai pengalaman sepenuhnya, tidak hanya sebagai batasan atau susunan kata-kata saja.

Di luar relasi yang kita namakan makna, itu hanyalah sekilas kenyataan. Melalui meditasi, peran utama relasi dalam memahami siapa diri kita sebenarnya, akan dipulihkan, pertama-tama dengan melakukan relasi dengan diri kita sendiri.

Bagian Noia timbul dari kata Yunani yang indah nous. Terlepas itu dijadikan nama favorit perusahaan IT baru dan sebuah jurnal filsafat, kata tersebut mengandung banyak makna – seperti tanggapan dan pemahaman dan kecerdasan (meski bukan IQ). Mungkin bahasa Inggris versi jalanan, dilafalkan ‘nowse’, yang artinya kurang lebih dan paling mendekati adalah ‘akal sehat’. Ketika masih anak-anak,saya ingat kata tersebut pertama saya dengar dari seorang penjual buah di Pasar Portobello yang mengatakan tentang seseorang ‘dia punya ****nowse, tidak ya ?’

Untuk menggantikan nous kita – atau mendapatkannya bila dengan sedih kita memang tidak mempunyainya – artinya lakukanlah tindakan. Tindakan yang diarahkan pada kontemplasi. Termasuk meningkatkan diri kita dari kebiasaan yang tidur, lalu bangkit, meninggalkan kerumunan (kerumunan yang memuji dan kerumunan pelanturan pikiran kita).

Ada banyak cara lambat untuk melakukannya, kebanyakan diantaranya termasuk penundaan, menangguhkan saat perubahan selama mungkin.

Dan itulah meditasi...

Oleh Laurence Freeman OSB


Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: