Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

Kamis Putih (2012)

Kita merasa tersinggung atau kurang senang jika bertemu seseorang yang kita kenal tetapi mereka tidak ingat siapa kita. Bila hari atau peristiwa penting dalam hidup kita diingat oleh seseorang yang kita kasihi atau yang pendapatnya kita hargai, sangat berarti sekali bagi harga diri kita.

Namun demikian bila diingat secara positif - perlu suatu usaha keras agar kita masih berada di sana dan hal-hal yang penting dalam hidup kita akhirnya tidak terbenam hilang begitu saja dari ingatan terbawa gelombang waktu.

'Terima kasih sudah mengingatkan', kita katakan ini karena secara alami kemalasan dari ego menyebabkan kita mudah melupakan. Mengingat dengan cara yang negatif - berpaut pada luka lama dan langkah mati - lebih mudah meskipun kadang-kadang kita masih merasakan penyesalan yang menusuk sekalipun ingatan negatif tersebut sudah hampir hilang memudar dari pikiran kita.

Kata Yunani yang kita terjemahkan sebagai 'kenang-kenangan' dan biasanya kita gunakan untuk membicarakan 'kenangan Ekaristi' bukan sekedar mengingat sesuatu yang kemungkinan sudah kita lupakan (suatu hari mungkin bisa terjadi) akibat sel-sel otak kita sudah mulai aus. Kenangan itu artinya menghadirkan peristiwa yang mulanya sejarah dalam hidup dan pengaruhnya belum kadaluarsa.

Oleh karena kita cepat melupakan berbagai hal - apa saja yang terjadi dua hari yang lalu atau yang terjadi dalam periode dua puluh empat jam? - hal-hal yang berada dalam gelombang waktu dan tidak hilang merupakan hal-hal penting yang punya kekuatan untuk meningkatkan hidup. Hal ini dibutuhkan usaha dan waktu untuk mengingatnya namun kemudian kita dipanggil untuk hidup di hadiratnya.

Karunia bagi diri kita tak pernah mati. Karunia ini selalu ada dapat diingat kapan saja agar memperbaharui dan meyakinkan bahwa hidup kita, dengan semua penderitaannya, bukan cuma agar bertahan hidup saja. Hidup adalah masalah berbuah, kepenuhan.

Inilah arti Ekaristi. Meskipun pada kenyataannya Ekaristi sudah diikat dengan aturan-aturan, tata cara dan politik agama, yang mengherankan adalah energi yang meningkatkan hidup tersebut tak pernah berhenti. Inilah saluran kemurahan hati yang tak ada habisnya dari Dia yang tidak dapat kita lupakan.

Laurence Freeman OSB Diterjemahkan oleh Fransiska Hadiprodjo


Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: