Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

Kamis Minggu ke-4 Prapaskah (2012)

"Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.

Kerendahan hati adalah kebajikan yang aneh karena sebenarnya tidak pernah terlihat sederhana. Merendahkan diri sendiri, secara sadar membiarkan orang lain menguasai anda, mencari penghinaan, mungkin menyebabkan anda dapat diterima oleh orang lain - biasanya tipe kerohanian yang cenderung munafik. Mereka adalah yang selalu memainkan permainan dan tidak tahu kehidupan yang sebenarnya seperti apa.

Kerendahan hati yang sejati adalah rasa percaya diri yang luar biasa. Bisa tegas dan berani jika diperlukan, kemungkinan dapat terjadi salah pengertian.

Orang yang rendah hati, seperti Yesus, adalah orang yang tahu siapa diri mereka, dari mana mereka datang dan kemana mereka pergi. Kenal diri semacam ini mudah sekali dapat menerima penolakan karena anda tidak merasa kehilangan apa-apa. Anda tidak bersembunyi di belakang topeng diri pribadi anda. Jika anda tidak dikendalikan oleh cara orang lain melihat anda, anda memiliki kebebasan kesendirian sejati.

Meskipun dalam kesendirian kenal diri dan kerendahan hati, anda tidak sendirian. 'Ada yang lainnya', kata Yesus. Dari yang lainnya ini yang merupakan keakraban kita yang terdalam muncullah penguatan yang kita butuhkan - kesaksian bahwa itu benar.

Untuk menjadi rendah hati, pertama-tama kita harus melepaskan ego. Menegaskan diri anda tanpa ada yang lain (menjadi saksi bagi diri sendiri) pada dasarnya adalah tidak benar, tidak asli. Anda selalu akan mencari pengakuan atas pengorbanan anda. Anda akan menuntut hari prestasi untuk itu. Namun kita hanya kenal diri kita sendiri karena kita tahu bahwa kita dikenal. Pengetahuan semacam ini juga berarti sebuah pengalaman untuk dapat diterima. Seseorang harus tahu permainan yang dimainkan oleh ego sehingga anda tidak ditolak. Kasih adalah seperti ini.

Anda boleh menyiapkan diri melawan arus dijalan yang satu arah jika memang benar diperlukan. Mungkin anda bahkan mendapat semacam tendangan keluar. Anda berlawanan dengan dunia. Namun akan selalu merasa salah jalan selain itu juga sangat berbahaya. Jika anda bertemu dengan sebuah mobil dari arah lain, anda langsung akan bertabrakan. Kenal diri (istilah psikologis dari rendah hati) memerlukan jalan dua arah.

Jati diri adalah saluran persatuan yang dinyatakan dengan komunikasi kebenaran. Tidak cukup hanya dengan memberikan benda-benda, waktu, ataupun hidup anda. Mengasihi, menjadi sahabat, menjadi hidup sepenuhnya berarti memberikan diri anda. Hanya mereka yang kenal dirinya sendiri dan tahu bahwa merekapun dikenal yang dapat melakukan ini.

Laurence Freeman OSB

Diterjemahkan oleh Fransiska Hadiprodjo


Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: