Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

Selasa Minggu ke-3 Prapaskah (2012)

"Berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." A : Kau selalu menang. Kau selalu mengatur segala yang kau inginkan. B : Saya tidak melihatnya begitu. Permusuhan ini menyengsarakan hidupku juga. A : Kau pantas menerimanya. Aku senang. B : Terima kasih. Siapakah yang mendapatkan yang diinginkannya sekarang? A : Pahamkah maksudku? Kau selalu memutar balikkan permasalahan dan membuat orang melihat segala sesuatu dari sudut pandangmu. B : Jika aku memang begitu aku tidak merasa akulah pemenangnya. Lagipula, jadi pemenang itu kesepian juga. Engkau membuat orang-orang iri hati atau marah jika kau anggap dirimu menang dan mereka kalah. A : Kasihan deh kamu… Begitulah selalu. Siklus dendam menarik lebih kedalam pemenuhan energi gelap yang mengobarkan terus perasaan menjadi korban atau pecundang sejak dilahirkan. Memaafkan orang-orang yang bersalah kepada anda adalah sama dengan pelarian dari pikiran yang merusak diri yang melumpuhkan emosi dan membekukan pemikiran yang masuk akal. Ini akan memperbanyak khayalan dan satu-satunya cara menyembuhkan khayalan ini adalah dengan meningkatkan kadar realitas harian.

Hampir setiap orang yang selalu merasa tidak bahagia memikirkan bahwa ada seseorang di suatu tempat yang menjadi atau sudah menjadi musuh mereka. Inilah jalan keluar dari kemelut ini, mengenali musuh kita, memandang langsung ke mata mereka, dimana pun mereka berada,kedipkan mata dan biarkan mereka pergi.

Secara rohani pandangan tentang kehidupan ada kaitannya dengan kedua jenis dosa, mengkhayal tentang segala akibatnya dan rahmat, kesempatan kedua yang abadi. Terpusat pada penebusan, pembebasan dan penyembuhan sebagai pemberi kehidupan dan bagaiman kesepakatan kita tentang cara peremajaannya.

Padang gurun adalah tempat yang baik untuk memilah pikiran-pikiran negatif ini. Ini muncul secara alami di tahap-tahap awal dari meditasi. Kita hanya perlu secara tetap memilih kenyataan bukannya khayalan, kembali ke mantra, agar terbebas dari kesalahan-kesalahan yang kita rasa telah diperbuat atas diri kita dan mulailah kembali - melangkah menuju tempat yang sebenarnya tidak pernah kita tinggalkan, tak peduli bagaimanapun penampilannya.

Laurence Freeman OSB

Diterjemahkan oleh Fansiska Hadiprodjo


Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: