Relaksasi dan ketenangan adalah hasil sampingan dari kegiatan yang baik. Jelas sekali jika anda berusaha keras untuk rileks, justru membuat anda lebih tegang. Curahkan semua yang anda bisa untuk bermeditasi tetapi jangan berusaha terlalu keras. Meditasi adalah kegiatan yang baik dan membimbing kita untuk semacam istirahat yang tidak pasif atau melayang, melainkan yang jelas, waspada dan dinamis. Inilah yang disebut damai.
Kegiatan merupakan pertukaran energi antar berbagai bentuk. Ketika kita mulai bermeditasi, kita terserap dalam pusaran pikiran dan perasaan kita sehari-hari, dalam semua perwujudannya di masa lampau atau masa yang akan datang. Yang mewakili kegiatan hidup kita sehari-hari - perlu dan berguna. Namun, saat kita mulai bermeditasi - berada di saat kini - bentuk-bentuk ini adalah pelanturan yang harus dilepaskan, semuanya.
Secara naluri, pikiran akan berusaha untuk berkompromi - mengucapkan mantra dan pada saat yang bersamaan tetap merencanakan atau menangisi pikiran-pikiran yang menyakitkan atau menikmati pikiran-pikiran yang menyenangkan. Selanjutnya semuanya tampak seperti membuang-buang waktu, kegiatan yang tidak ada hasilnya terutama saat anda tertekan dan merasa tidak punya cukup waktu. Dengan memeluk kesia-siaan ini , kita sebenarnya mengubah kesia-sia itu menjadi kekuatan kemiskinan roh yang paling kuat yaitu jalan tol untuk kembali ke rumah.
Itu ibarat naik pesawat terbang yang penuh sesak dengan penumpang, anda mendapat tempat duduk di tengah di baris belakang kelas ekonomi kemudian anda diberitahu bahwa anda dipindahkan ke kelas bisnis. Anda tidak akan percaya keberuntungan anda. Kedengarannya mungkin sedikit egois, tetapi yang menjadikan untuk tidak egois adalah ketika anda juga menyadari bahwa orang lain dapat menikmati peningkatan hidup yang sama dan anda berusaha memberi tahu mereka tentang bagaimana melakukan latihan meditasi. .
Pelanturan datangnya dalam kemasan yang berbeda-beda - pikiran-pikiran tak penting yang muncul dari permukaan hidup anda, masalah-masalah pribadi yang lebih dalam, dan (benar-benar virus yang membahayakan) ambisi-ambisi rohani dan evaluasi diri. Setiap saat, kita mulai dari tempat kita berada. Kita kebanyakan memulainya dengan beraneka gambaran-gambaran. Abaikan semuanya, berbaliklah dengan setia pada mantra, mulailah dari awal lagi. Suatu saat kita melihat bahwa sumber dari semua pelanturan tersebut adalah kesadaran diri, kecenderungan untuk membentuk gambaran diri sendiri.
Melepaskan semua itu adalah suatu karya padang gurun yang paling sulit. Tetapi karya itu menuntun kita ke oasis pengenalan diri dan akhirnya ke tanah terjanji itu sendiri.