Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

PENGAJARAN 32: INDERA BATIN KITA

Semakin kita terlepas dari persyaratan yang kita ajukan dan kebutuhan untuk memanfaatkan sekitar kita dan orang lain sebagai alat pelampias emosi, kita terkadang juga lepas dari segala penghalang. Sekarang akan ada saatnya, meskipun sekejap, untuk memasuki kebenaran lain, kenyataan rohani, yang luhur, yang disebut oleh John Main 'tingkat keheningan, tempat kita melihat dengan kagum cahaya roh kita', 'tempat kita bersentuhan dengan dasar keberadaan kita', dan 'tempat kita mengalami kekosongan', dan Laurence Freeman menyebutnya sebagai tempat kita mengalami 'Damai, kesadaran akan kehadiran Allah', dan kita 'berhadapan dengan ego yang telanjang', 'ego' tanpa semua nafsu-nafsu yang menyimpang dan perasaan yang terluka.

Ketika kita masuk keheningan dengan cara yang mendalam seperti itu, kita diperkenalkan dengan suatu cara yang berbeda: kita tinggalkan kesadaran kita yang asli yaitu pikiran dan nalar dan mulai memahami dengan cara lebih tinggi semacam ilham,yang langsung dan segera, yang dinamakan oleh para teolog perdana ‘Mata Hati’. Kita telah mencapai sumber kebijaksanaan sejati, kesadaran Kristus di dalam hati kita. Semakin kita memasuki hening dan diam dalam meditasi, pemahaman akan ilham kita akan semakin jernih. Kita hanya ‘tahu’. Hal ini kemudian tercurah dalam kehidupan kita sehari-hari dan kita semakin mengikuti suara ilham dalam diri kita.

Bapa Gereja Perdana, Origen adalah orang pertama yang membicarakan tentang indera batin. Dia mengatakan bahwa ada lima indera lain sebagai tambahan dari indera fisik kita. Jiwa juga mempunyai mata, telinga, indera perasa, pencium dan peraba.

Seluruh tujuan meditasi adalah untuk membangkitkan indera-indera tersebut. Dengan demikian, pikiran kita diarahkan menuju hati kita, diri kita yang dipenuhi daya pikir tidak lagi menguasai keberadaan kita, melainkan ilham dari diri kita, diri sejati kita, yang dapat menyusupi ego, yaitu diri dengan daya pikir dan secara perlahan keduanya menyatu. Kemudian kita benar-benar jadi utuh. Sekarang kita ingat siapa diri kita sebenarnya. Meditasi membantu kita untuk mengalami Kristus sebagai kekuatan yang hidup di dalam diri kita, memberi energi, menyembuhkan, mengubah, menuntun kita menuju kesadaran, keutuhan dan kasih yang lebih besar. Perlu diingat bahwa hal ini bukan untuk kelompok elit saja melainkan adalah bagian dari kodrat manusia. Salah satu prinsip dasar dari psikologi Jung adalah adanya suatu dorongan dari dalam untuk mencapai keutuhan dan penyatuan jiwa semua orang, yang dinyatakan juga oleh St. Agustinus:

'Seluruh tujuan hidup ini adalah untuk memulihkan kesehatan mata hati supaya dapat melihat Allah'

Kim Nataraja



Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: