PENGAJARAN 25: KUTIPAN TENTANG MANTRA DALAM TRADISI KRISTIANI TIMUR DAN BARAT
'Pikiran harus tak hentinya melekat pada mantra sampai diperkuat oleh penggunaannya secara terus menerus, mantra mengusir dan menolak semua bentuk pikiran yang kaya serta aneka macam bentuknya dengan hanya membatasi dirinya dengan kemiskinan kata tunggal. Mereka yang menyadari kemiskinan ini, dengan mudah akan sampai pada Sabda Bahagia yang pertama: ‘Berbahagialah mereka yang miskin dalam Roh karena merekalah yang memiliki Kerajaan Sorga’.'
Yohanes Kasianus – Konferensi X
'Gunakan kata pendek ini dan berdoalah jangan menggunakan banyak kata, tetapi dengan sebuah kata dan satu suku kata. Lekatkan kata ini dengan erat dalam hatimu sehingga akan selalu ada di sana apapun yang terjadi. Dengan kata ini, engkau akan menahan semua pikiran.'
The Cloud of Unknowing – Bab 7 Kanisius
'Doanya Yesus tanpa henti merupakan panggilan tanpa jeda terus menerus kepada nama Yesus yang ilahi dengan bibir, dalam Roh, dalam hati. Mereka yang membiasakan dirinya pada pengalaman yang menarik ini sebagai hasil penghiburan yang mendalam dan kebutuhan yang sangat untuk selalu menghunjukkan doa ini, sehingga dia tidak dapat hidup tanpanya, dan dengan sendirinya akan terus bergema di dalam dirinya.'
Jalan Peziarahan
'Semoga kenangan akan Yesus bersatu dengan nafasmu, dan kelak engkau akan mengerti manfaatnya keheningan.'
St. Yohanes dari Ladder
'Hal terbaik yang dapat dilakukan seseorang adalah melekatkan Yesus dalam hatinya dan tidak pernah menginginkan yang lain.'
Richard Rolle – Api Kasih
'Hampir tidak mungkin orang percaya bahwa ada sesuatu yang sangat penting dengan duduk diam, menutup mata Anda dengan lembut dan mulai mengucapkan sebuah kata. Anda harus berdasarkan iman saat Anda memulainya. Saya pertama kali mulai bermeditasi seperti ini kira-kira tiga puluh tahun yang lalu. Saya kira saya sama bodohnya dengan orang-orang seumur saya karena saya selalu berkata kepada orang yang mengajar saya: ‘butuh waktu berapa lama? Anda tahu kan, saya tidak bisa duduk di sini mengucapkan kata ini selamanya.’ Orang itu memandang saya dengan pandangan agak sedih, dia tidak memandang langsung pada saya, melainkan berkata, ‘Ucapkan mantramu’. Tiga puluh tahun kemudian, saya masih terheran-heran akan kebijaksanaan ajaran tersebut. Seperti yang sudah saya katakan, Anda harus menggunakan iman untuk memulainya. Semua perkataan saya tidak penting bagi Anda dibandingkan dengan kekuatan pengalaman anda. Anda akan memasuki kesederhanaan yang semakin lama semakin jelas.'
John Main
'Pastor John Main selalu menegaskan bahwa ini adalah cara yang sederhana dan rendah hati. ‘Dengan diam mengulangi kata anda,’ katanya, ‘jagalah ego tetap pada tempatnya dan kata itu akan menuntun Anda memasuki yang ilahi.’ Tetapi jika mantra tidak disertai oleh iman dan kasih, maka itu tidak ada artinya; hanya semata-mata mekanisme belaka. Sungguh berbahaya untuk percaya pada mekanisme mantra, sebaliknya, bila mantra itu adalah ungkapan iman dan kasih, akan dapat menjadi alat yang sangat kuat untuk mengarahkan iman dan membuka diri Anda pada Allah.'
Bede Griffiths