Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

PENGAJARAN 19: BUAH-BUAH MEDITASI

Dalam pikiran kita seringkali, kita membatasi maksud dan tujuan meditasi sebagai cara untuk sekedar merelaksasikan diri kita sehubungan dengan hidup kita yang penuh tekanan. Memusatkan perhatian kita pada kata doa, mantra kita memang benar membuat diri kita demikian. Sebenarnya itu baik juga!

Tetapi meditasi sebagai suatu disiplin rohani, sebagai doa, lebih dari itu. Meditasi itu mengenai perubahan diri menjadi pribadi seturut kehendak Allah, dengan memiliki kebijaksanaan dari dalam diri kita yang menyatu dengan kemampuan ego. Dengan menjadikan pikiran dangkal sehari-hari kita hening dan memusatkan perhatian kita pada Allah, kita membuka diri kita pada karya kasih Allah di pusat keberadaan kita. Kata doa kita, ‘Maranatha’, selanjutnya menjadi panggilan kasih yang kuat. Dampaknya dari itu, hasilnya adalah perubahan hidup sepenuhnya: membuat kita sadar adanya suatu yang rohani, selain itu pengalaman tersebut menambah suatu yang kontemplatif terhadap cara kita sebagai manusia dan pada cara hidup kita. Cara terbaik untuk menggambarkan dampak dan sifat yang muncul dalam diri kita dapat ditemukan dalam kata-kata St. Paulus dalam Gal 5:22: kasih, sukacita, kedamaian, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan dan pengendalian diri. Sifat-sifat tersebut tidak dapat kita raih dengan usaha kita sendiri dalam kehidupan kita sehari-hari, melainkan adalah tanda-tanda yang Allah telah capai di dalam diri kita.

'Secara pribadi saya yakin bahwa meditasi dapat menambah suatu kekayaan yang luar biasa bagi kehidupan Anda… meditasi adalah suatu kekuatan besar yang menyatukan dalam hidup Anda, memberi kedalaman dan melihat dari berbagai segi pada siapapun Anda dan apapun yang Anda lakukan… Sebab Anda mulai hidup berdasarkan kekuatan kasih Allah… yang berada dalam hati kita dalam segala kebesarannya, dalam segala kesederhanaannya, dalam Roh Yesus.' (John Main)

Pastinya ini tidak berarti bahwa Anda harus mengevaluasi meditasi Anda: 'Apakah aku lebih rileks? Apa aku lebih sabar?' Inilah meditasi dengan pikiran dalam arti ‘ego’, dalam pengertian diri yang dangkal, dalam pengertian ‘pencapaian’. Sebaliknya, yang sedang kita coba lakukan adalah memusatkan diri pada mantra untuk melepaskan ego dan semua kemilikannya, terutama kebutuhan akan gengsi di mata orang lain. Kita belajar untuk 'meninggalkan diri (ego).' Kita sementara perlu meninggalkan diri kita yang dangkal agar sadar bahwa kita jauh lebih dari itu.

'Dalam meditasi kita berusaha untuk membongkar batasan-batasan yang kita tetapkan di sekeliling diri kita, yang memisahkan kesadaran kita akan hadirat Yesus di dalam hati kita… begitu kita memasuki kesadaran manusia Yesus, kita mulai melihat seperti Dia melihat, mengasihi seperti Dia mengasihi, memahami seperti Dia memahami, dan mengampuni seperti Dia mengampuni.' (John Main ‘The Hunger for Depth and Meaning’)

Kelompok meditasi mingguan memegang peran penting dalam perubahan ini, seperti yang selalu ditekankan oleh John Main. Dengan bertemu dan berdoa bersama seminggu sekali, kita saling mendukung dan menyemangati, menciptakan komunitas dan kesatuan, yang mencerminkan mengasihi diri sendiri, mengasihi sesama, mengasihi Allah sebagai satu kenyataan.

Kim Nataraja



Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: