Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

PENGAJARAN 15: MEMPERKENALKAN MEDITASI TERUTAMA PADA PENDENGAR KRISTIANI

Beberapa saran untuk bahan pembicaraan di kelompok mingguan. Pokok pokok berikut akan bermanfaat untuk serangkaian bahan pembicaraan. Batasi kata pembukaan Anda paling lama 15 menit setiap pertemuan mingguan di kelompok Anda.
- Perkenalkan diri Anda dan kedudukan Anda secara singkat dalam Komunitas Mondial Meditasi Kristiani. Jelaskan dengan singkat bagaimana Anda mau ikut bermeditasi. Tekankan tradisi meditasi secara umum, bukan hanya tradisi timur saja, tetapi juga yang mengakar dalam tradisi Kristiani kita. Kemudian bimbing kelompok dalam keheningan selama beberapa saat, selanjutnya dibuka dengan bacaan Kitab Suci yang sesuai dan berikan bahasan bacaan tersebut mengarah pada penetapan meditasi sebagai salah satu cara berdoa, yang mengakar dalam dari tradisi Kristiani. Contoh: Matius 6:6: batin, sedikit kata-kata; Matius 6:8: percaya, Matius 6:25: tinggalkan kekuatiran, penuh perhatian.
- Arahkan perhatian pada kenyataan bahwa bagi banyak kelompok, ada penekanan untuk lebih ‘melakukan’: kegiatan paroki, ikut menjadi berbagai panitia, dll. Tunjukkan perbedaan jelas antara ‘menjadi pelaku’ dan ‘melakukan’. Kita semua mungkin terlalu banyak ‘melakukan’. Ingatkan pendengar Anda akan kisah 'Maria dan Marta' (Lukas 10: 38-42) dan tekankan bahwa kita perlu keduanya pada saat yang berbeda, tetapi sarankan bahwa kualitas ‘melakukan’ kita tergantung pada ‘menjadi pelaku’ kita, menjadi damai dengan diri kita sendiri dan menjadi hening dalam batin sehingga dapat mendengarkan orang lain.
- Perkenalkan John Main dan penemuannya kembali akan tradisi meditasi Kristiani dari Yohanes Kasianus. Tekankan bahwa pada kenyataannya Yohanes Kasianus adalah seorang guru yang dapat diterima oleh semua umat Kristiani yang hidup lama sebelum terjadinya perpecahan menjadi berbagai golongan Kristen. Oleh karena itu meditasi sangat penting dalam gerakan ekumene. Umat Kristiani yang berdoa bersama adalah alami, namun kata-kata dan upacaranya dapat memisahkan kita. Doa yang mendalam menunjukkan pada kita bahwa kita sudah menjadi 'satu dalam Kristus.' 'Karena bila dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, Aku tinggal di tengah-tengah mereka' (Matius 18:20). Meditasi tidak menghapuskan perbedaan, tetapi kita melihatnya dengan cara yang lebih lembut dan pemaaf. Meditasi bertindak sebagai penawar bagi para fundamentalis dengan menghargai perbedaan dan belajar untuk saling memaafkan dari ‘hati’. Baik perbedaan maupun persatuan, keduanya diperlukan. Dalam Markus 9: 38-41 Yesus menunjukkan toleransi dan menghargai perbedaan). Meditasi berpulang pada diri sendiri, pada hubungan pribadi seseorang dengan Kristus dan pada awal persatuan Kristiani kita.

Kemukakan bahwa meditasi adalah penyambung rantai doa kita yang terputus. Meditasi melengkapi dan meneguhkan, tidak menggantikan bentuk-bentuk doa lainnya. Meditasi terutama memperkaya doa Kitab Suci. Tekankan bahwa meditasi adalah suatu cara berdoa yang membimbing pada keheningan. Kita tidak berbicara kepada Allah, tidak berpikir tentang Allah, tetapi 'berada bersama' Allah, berada dalam persatuan dengan hadirat Kristus di dalam hati kita. Hening adalah 'penyembahan dalam roh dan kebenaran.'

Kim Nataraja


Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: