Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

Pengajaran 6: MEDITASI SECARA UMUM

MEDITASI SECARA UMUM

Meditasi secara umum adalah suatu disiplin rohani yang universal yang menjadi pusat bagi sebagian besar Agama -agama didunia dan Tradisi Kebijaksanaan. Ada banyak macam bentuk meditasi dalam beraneka tradisi ini, semua sama sahnya meturut cara mereka masing-masing. Semua penekanannya pada latihan dan pengalaman, bukan pada teori dan pengetahuannya.

Meditasi juga sebuah disiplin murni dalam Kristianitas, meskipun kadang dirasakan sebagai sesuatu yang paling dirahasiakan didunia. Seperti yang selalu ditekankan oleh Pater Laurence Freeman, Yesus mengajarkan kontemplasi dan itulah yang menyebabkan cara doa ini tumbuh subur terutama di abad ke 4 bagi para Bapa dan Ibu Padang Gurun di Mesir dan Palestina, yang mendasarkan hidup mereka pada teladan Yesus. Yohanes Kasianus mengumpulkan ajaran mereka dalam bukunya yang berjudul 'Conferences'(Konperensi ke 3 dan ke 4). Berdasarkan tulisan inilah John Main OSB, seorang rahib Benediktin, menemukan kembali tradisi ini bagi masa kini dan terbuka bagi semua orang, serta menamakannya Meditasi Kristiani. Ini bukan saja cara berdoa para Bapa dan Ibu Padang Gurun tetapi juga bagi para mistikus Kristiani yang tak terhitung jumlahnya selama berabad-abad sampai dengan saat ini. Meditasi adalah juga cara berdoa yang telah ada jauh sebelum Reformasi dan sebelum terjadi perpecahan antara Katolik Roma dan Kristen Ortodoks Timur. Oleh karena itu, meditasi adalah sebuah cara berdoa bersama yang indah dan ekumenis.

Kita tidak boleh lupa bahwa semua cara berdoa adalah sah. Seperti kata Pater Laurence Freeman 'Meditasi adalah dimensi yang hilang dari banyak kehidupan Kristiani sekarang ini. Meditasi tidak mengesampingkan segala jenis doa yang lain, tetapi sebenarnya lebih dalam menghormati Sakramen-sakramen dan Kitab Suci.' Dia menjelaskan hubungan antar berbagai bentuk doa melalui gambaran sebuah roda kayu jaman dahulu:

'Fungsi roda adalah untuk menggerakkan kereta. Doa adalah roda yang menggerakkan hidup kita secara rohani kepada Allah. Supaya dapat berputar, roda tersebut harus menyentuh tanah. Jika roda tersebut tidak menyentuh tanah, roda itu tidak dapat menggerakkan kereta tersebut; roda itu hanya berputar saja. Jadi harus ada waktu dan tempat tertentu dalam kehidupan kita sehari-hari yang kita sediakan untuk berdoa. Jari-jari roda diibaratkan bentuk-bentuk doa yang berbeda. Semua bentuk doa adalah sah dan efektif. Kita mempunyai Ekaristi, doa syafaat, Sakramen-sakramen, pembacaan Firman dan devosi-devosi pribadi. Yang menopang jari-jari tersebut dan yang memutar roda adalah porosnya. Jari-jari tersebut bertemu di porosnya. Kita dapat bayangkan poros tersebut sebagai Doa Kristus yang tinggal di dalam hati kita. Pada poros roda itu tidak bergerak atau diam. Tanpa adanya titik diam di pusatnya, roda tidak dapat berputar.

Meditasi adalah upaya untuk menemukan dan menjadi hening di pusat keberadaan diri kita. Ketika kita bermeditasi, kita masuk ke dalam pusat yang diam itu yang merupakan sumber dari semua tindakan kita, pergerakan kita menuju pada Allah melalui Kristus yang ada di dalam diri kita. Pergerakan roda tersebut memerlukan suatu tempat yang diam pada porosnya. Inilah hubungan antara tindakan dan kontemplasi.'

Kim Nataraja


Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: