Renungan harian Prapaskah oleh Fr Laurence Freeman OSB
'Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik.' (Matius 6:16)
Masa Prapaskah ini merupakan sebuah kesempatan bagi kita untuk menguji keaslian diri kita. Tanpa kita sadari mudah untuk semakin lama secara bertahap semakin menjauh dari kebenaran, banyak berkhayal dan bersandiwara , untuk membuat diri kita tampak baik di mata orang lain. Sungguh melegakan saat kita kembali ke diri kita yang sejati dan mampu menerima diri kita apa adanya. Meskipun kita banyak melakukan kesalahan dan tidak setia. Kita tidak harus mencari-cari alasan untuk menutupi ketidak sempurnaan kita, cukup menjadi jujur saja.
Untuk meningkatkan pemeriksaan terhadap nilai kesejatian diri, kita dibantu oleh sebuah alat - yang disediakan oleh latihan khusus yang kita lakukan selama masa Prapaskah. Doa, sedekah dan puasa adalah kategori tradisional dari latihan rohani.
Jadi, untuk dapat mencakup semua dasar, kita dapat mulai dengan doa. Memperkuat disiplin kita dan memperbaharui komitmen kita, untuk bermeditasi dua kali sehari, menegakkan posisi / postur tubuh kita. Menambah satu bacaan Injil harian. Kemudian memberi kepada mereka yang memerlukan - baik berupa materi, dapat juga berupa waktu atau perhatian atau berbuat kebaikan kecil. Lalu berpuasa - melepaskan atau mengurangi segala kelekatan yang tertanam dalam hati yang kita tahu berlebihan atau iberupa lusi atau tidak seimbang.
Jika kita melakukan latihan ini untuk alasan yang benar, dengan cara yang benar, mengapa bermuram muka? Segalanya tersedia dalam latihan yang benar untuk membuat masa Prapaskah menjadi waktu untuk tersenyum.