'Sesuatu yang aneh sedang terjadi hari ini'. Seorang penulis Kristiani dari abad kedua dalam pengajarannya yang bagus suatu saat berusaha untuk mengungkapkan pengalaman kehadiran yang tidak ada telah mengisi kekosongan setelah penguburan Yesus.
Setiap orang setelah menguburkan orang yang dikasihinya merasakan kejanggalan setelah selesai upacara dan ketiadaan pendampingan keluarga serta sahabat-sahabat. Dalam lelucon dan cerita-cerita pada saat berkumpul setelah acara tersebut, ada perkenan, di dalam adat kebiasaan masyarakat, untuk menyingkir sejenak dari perasaan kehilangan dan kekosongan ini.
Namun tidak lama kemudian, ketika piring-piring dan gelas-gelas telah dirapihkan dan keluarga lega karena telah kembali pada kehidupan mereka sendiri, kejanggalan karena menjadi yang selamat mulai surut. Hidup berlanjut tetapi di pusatnya ada rasa ketidak adaan ketika pada saatnya mempertanyakan makna segala sesuatunya.
Pengarang kuno ini menatap dalam ketidak adaan ini dan dengan mata imannya melihat suatu tujuan dalam pengalaman bersama tentang ketiadaan. "Karena sangat besar keinginannya untuk mengunjungi mereka yang hidup dalam kegelapan dan dalam bayangan kematian, dia telah pergi untuk membebaskan dari penyesalan tawanan Adam dan Hawa." Sesuatu sedang bekerja didunia bawah kesedihan. Suatu proses sedang dijalankan yang menyentuh kedalam bawah-sadar umat manusia. Sesuatu sedang disentuh dan dibebaskan di suatu tempat yang tampaknya terlalu dalam dan gelap untuk dapat dipahami sehingga tetap menjadi sumber utama rasa takut.
"Bangkit, marilah kita tinggalkan tempat ini, karena engkau di dalam Aku dan Aku di dalam engkau; bersama kita membentuk satu pribadi sepenuhnya dan kita tidak dapat dipisahkan." Diluar pemisahan utama ini, sekarang ada harapan yang berani suatu persatuan abadi. Meditasi sering kali adalah Sabtu Suci. Perasaan gagal atau kehilangan atau terputus harus dijalani. Namun, pada tingkat yang lebih dalam, ada suatu kepastian yang belum memecahkan permukaan kesadaran yaitu harapan.