Tanggal 31 Agustus 2014 diadakan Misa Pengucapan Syukur atas pulihnya kesehatan Ibu Kindawati, Moderator Nasional WCCM Indonesia, di Aula TK Santa Ursula Jakarta. Misa Pengucapan Syukur ini juga menjadi acara temu-kangen para meditator se-Jabogotabek.
Acara dibuka dengan Misa Kudus yang dipersembahkan oleh Rm C. Verbeek O Carm, yang kebetulan berada di Jakarta. Dalam homilinya Romo menekankan kembali bacaan Injil minggu itu dalam kaitannya dengan meditasi. 'Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku' (Mat 16: 24). Mengucapkan mantra selama 20 menit setiap pagi dan petang hari merupakan salah satu ungkapan penyangkalan diri, kita melampaui ego kita, untuk dapat mengikuti Yesus. Memanggul salib berarti mengikuti kehendak-Allah, Allah yang hadir di dalam hati kita. Kotbah singkat dibawakan dengan sangat menarik dan segar walaupun kita sudah berkali-kali mendengar perikop itu.
Sesudah homili singkat, acara dilanjutkan dengan berbagi pengalaman oleh Ibu Kin sehubungan saat-saat kritis yang baru saja dilalui. Pengalaman sakit pada akhirnya menjadi pengalaman berkat karena ia melihat bimbingan tangan Allah yang melindunginya mulai dari mengikuti acara 'Simposium Mencegah Stroke' sampai penyembuhan luka operasi otak yang cepat. Penyakit yang dialaminya sebenarnya sangat berbahaya bila tidak ditangani tepat waktu. Selain dapat menyebabkan kelumpuhan permanen tetapi juga dapat mengancam jiwa. Yang menarik ia merasakan kekuatan doa dari komunitas dan melihat buah meditasi pada saat ia sangat membutuhkan dukungan. Meditasi membuat dia tenang menghadapi semuanya ini. Pada akhirnya ia pun dapat mendaraskan mazmur 'Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku' (Mzm 23: 4)
Sesudah komuni dilanjutkan dengan meditasi bersama. Setelah Misa selesai, para meditator diminta foto bersama dan ternyata makan malam pun sudah tersedia dibelakang aula. Tampak keakraban dari para meditator yang datang dari kelompok-kelompok meditasi di Jakarta dan juga dari luar Jakarta seperti Bogor dan Solo. Komunitas meditasi menjadi komunitas persaudaraan dalam Tuhan. (HW)