Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

Mrk 14:22-26

Allah Yang Dikeramatkan

Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah." Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.

  • Kira-kira tigapuluh tahun yang lalu, ada dua kakak beradik dan kedua-duanya menikah. Salah satu diantaranya adalah seorang yang rapi dan menikah dengan istri yang rapi dan membangun keluarga yang tertata rapi. Yang lain adalah seorang yang sembrono, dan menikah dengan istri yang sembrono dan mereka membangun keluarga dengan banyak anak. Tidak lama setelah pernikahan mereka seorang sales buku ensiklopedia berhasil meyakinkan kedua keluarga itu untuk membeli satu set Encyclopedia Britannica yang terdiri dari 24 jilid. Kakak yang pertama menaruh ensiklopedia itu di lemari kaca yang terkunci rapat karena buku-buku tersebut sangat berharga. Anak-anak mereka diberitahu bahwa buku-buku tersebut sangat mahal dan harus dibaca dengan hati-hati, lebih baik mencuci tangan dahulu, dan setelah tangan kering baru boleh menyentuh buku-buku itu, dan setelah itu buku harus dikembalikan pada tempat semula, jika tidak ibu dan ayah akan sangat marah.

  • Di rumah yang satu lagi buku-buku tersebut hanya ditumpuk di lantai ruang duduk. Saya masih ingat ketika sekali waktu saya berkunjung ke rumah itu dan melihat putra mereka yang berumur tiga tahun mengambil buku-buku itu! Anak ini tidak dapat mengambil makanan di atas meja, maka ia mengambil buku-buku itu dan ditumpuknya menjadi tangga untuk mengambil makanan! Waktu anak itu berumur empat tahun ia melihat gambar-gambar yang ada di dalam buku. Beberapa tahun kemudian buku-buku tersebut dipakai untuk membantu mengerjakan tugas-tugas mereka di sekolah mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah dan perguruan tinggi. Bila terjadi perbedaan pendapat dalam keluarga, buku-buku tersebut sering digunakan sebagai bahan rujukan dan untuk pemecahan masalah.

  • Anak-anak dari keluarga yang pertama sekarang sudah tumbuh dewasa dan mereka meninggalkan rumah. Buku-buku tadi tetap sebagus waktu buku dibeli, tersimpan dalam lemari kaca yang terkunci dan pemiliknya sedang mencari seseorang yang berminat untuk membeli ensiklopedia itu. Anak-anak dari keluarga kedua juga tumbuh menjadi dewasa dan juga meninggalkan rumah. Buku-buku Ensiklopedi mereka sudah koyak dan dikotori oleh bekas tumpahan kopi, es krimi. Tidak seorangpun dalam keluarga ini yang berpikir untuk menjual buku-buku tersebut dan tidak seorangpun yang mau membeli buku-buku tersebut. Buku-buku itu menjadi rusak karena keseringan dibuka-buka oleh mereka, buku-buku itu telah menjadi bagian dari kehidupan mereka dan karena itu buku-buku sekarang tampak jelek. Jika Anda menjadi sebuah ensiklopedi, yang mana yang Anda lebih suka pada akhir hayat Anda: rapi dan bersih, tidak tersentuh atau, lusuh karena sering dipakai, penuh noda namun digemari orang karena memberi banyak manfaat?

  • Kecenderungan untuk menyimpan apa yang berharga di suatu tempat yang terhormat juga dapat dilihat dalam Ekaristi, Tubuh dan Darah Kristus, pesta yang kita rayakan minggu ini. Jelas bahwa perjamuan makan bersama adalah sesuatu yang sangat penting dalam karya pelayanan Yesus. Ia memberi makan pada orang-orang di waktu mereka harus makan; Ia melanggar kebiasaan-kebiasaan yang ada dengan makan bersama dengan pemungut cukai dan pelacur; Ia menyatakan diri-Nya kepada dua murid-Nya dalam perjamuan makan malam. Injil mengatakan bahwa Ia makan bersama dengan murid-murid-Nya tidak lama sebelum Ia wafat. Gereja perdana mengenang kembali Kristus dengan suatu perayaan sederhana dari perjamuan yang sama. Dalam perjamuan ini mereka mengenang kembali bagaimana Yesus mengambil roti, memberkatinya, memecahkannya dan membagi-bagikannya kepada murid-murid-Nya. Begitu juga Yesus memanggil setiap orang, memberkatinya, dan mengutus mereka. Dengan memenuhi panggilan ini kita dipecahkan dan menyadari bahwa kita membutuhkan Tuhan, maka Tuhan akan tinggal di dalam diri kita.

  • Dengan berjalannya waktu, muncul kebiasaan untuk menghantarkan Ekaristi kepada mereka yang sakit, yang tidak dapat menghadiri misa. Hosti-hosti suci itu disiapkan untuk mereka yang tergeletak sakit. Lama kelamaan, hosti dihormati - karena hosti itu adalah kehadiran sakramental yang nyata dari Yesus. Berkembangnya devosi ini dapat diterima akal sehat dan bernilai, namun ada bahayanya juga. Bahayanya adalah bahwa "kehadiran nyata" ini juga akan dipahami dalam hosti-hosti di tabernakel. Roti yang dibicarakan Yesus sebagai yang diambil, diberkati, dipecah-pecahkan dan dibagikan, adalah sesuatu yang lebih besar daripada itu, itu adalah roti kehidupan yang melebur di tengah-tengah kehidupan. Ada bahaya besar untuk memiliki Allah yang "dikeramatkan". Jauh lebih mudah untuk mengasihi Yesus yang sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus, daripada mengasihi-Nya dalam diri seorang ibu mertua yang cerewet atau seorang tetangga yang rewel. Kita akan kehilangan kehadiran Yesus yang sesungguhnya, jika kita mengabaikan kehadiran-Nya yang ditemukan dalam hati tiap orang. Inilah kehadiran yang kita jumpai ketika kita bermeditasi, dengan tinggal di hadirat-Nya, kita juga dibawa kepada pengertian yang lebih kaya tentang Ekaristi.




Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: