Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

Selasa Minggu ke-4 Prapaskah (2012)

Ada hari-hari terang dan hari-hari gelap dan hari-hari yang dipenuhi warna warni kebahagiaan. Itulah cuaca. Satu hal yang dapat kita katakan tentang cuaca adalah cuaca itu selalu ada. Pada dasarnya kita tidak dapat lakukan apapun terhadap cuaca; kecuali harus menerima saja. Oscar Wilde mengatakan setiap orang di Inggris mengeluh mengenai cuaca namun tak seorang pun yang berbuat sesuatu mengenai itu, baik ketika hari-hari mendung, hujan gerimis, hari-hari tenang dan damai…maupun saat tsunami dan angin topan.

Perubahan cuaca alami ini mempengaruhi suasana hati kita.Tetapi suasana hati kita, ataupun keadaan batin kita, juga menyerupai cuaca. Tanpa ada sebab yang jelas terkadang suasana hati kita dapat berubah dari panas menjadi mendung gerimis, dari ketenangan terbenamnya matahari menjadi badai yang mengamuk.

Beberapa orang sebenarnya menyukai cuaca berawan, jenis cuaca yang dianggap baik karena menganggap matahari Kalifornia yang bersinar terus membosankan untuk beberapa saat. Mereka menyukai ada perubahan cuaca. Yang lain pindah rumah membawa keluarganya untuk mendapatkan sinar matahari selama mungkin. Beberapa orang menyukai nonton film kepahlawanan yang penuh aneka adegan laga dan berwarna, yang lain lebih suka film hitam putih.

Bagaimanapun juga ada kebenaran yang tak dapat diingkari yaitu, apapun watak diri kita, sinar matahari akan mewarnai dunia sedangkan hitam putih mendungnya awan tidak. Sinar putih yang paling murni itu sendiri merupakan pemusatan spektrum warna, beberapa berkas cahaya berada di luar kemampuan daya penglihatan kita untuk dapat melihatnya dan kumpulan itulah yang kita namakan cahaya.
Kita bahkan tidak dapat melihat atau menyukai hari mendung , bukankah ini disebabkan oleh cahaya ?.

Akulah Cahaya dunia.

Kita bermeditasi karena kita sudah cukup melihat, apapun temperamen kita atau tahap perjalanan yang sudah kita capai, untuk mengetahui bahwa hal ini penting, cahaya kesadaran murni tanpa syarat ada di dalam diri kita. Cahaya ini juga berada di luar dan di balik semua bentuk cuaca. Cahaya ini merupakan gambaran dan wajah dari satu-satunya "Aku" yang dapat diberi nama dengan otentik.

Laurence Freeman OSB

Diterjemahkan oleh Fransiska Hadiprodjo


Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: