Inilah bagian naskah dari semua latihan Prapaskah yang dirancang untuk mengingatkan kita betapa mudahnya kita melupakan hal ini dan juga betapa sederhananya kita mengingatnya.
Etty Hillesum adalah seorang wanita Yahudi muda yang penuh semangat tewas di Auschwitz pada tahun 1943. Di tengah ketakutan pemulangan kembali orang-orang Yahudi dari tanah kelahirannya di Belanda, dia mengalami kebangkitan rohani yang bergaung selama beberapa dekade.
Dorongan terus menerus dari batinnya yang dalam dan pandangannya yang baru tentang kehidupan manusia dan alam semesta yang dikaruniakan kepadanya, mendorong dia menyediakan dirinya untuk meringankan penderitaan teman-teman senasibnya. Ia menolak untuk membenci penyiksanya dan dalam bunga-bunga dan langit yang mengitarinya, dia menemukan harta keindahan dan wahyu yang tak henti- hentinya.
Pernah salah seorang yang ditolongnya bertanya kepadanya bagaimana dia dapat menyisihkan waktunya untuk memikirkan bunga-bunga ditengah penyiksaan mereka.
Dia menemukan Allah dengan cara membuka dunia batinnya tetapi tampaknya dia tidak terlalu peduli akan agama-agama yang saling menjatuhkan satu sama lain. Suatu saat dia menyampaikan beberapa gagasan mengenai pengampunan dan seseorang menjawab 'Tapi kedengarannya seperti Kristianisasi.' "Ya memang," jawabnya, "Kristianisasi, kenapa tidak?"
Kekuatiran atau ketakutan apapun yang kita hadapi hari ini - pastilah lebih ringan dari yang harus ditanggung oleh dia dan teman-teman Yahudinya pada waktu periode kegilaan tersebut - bunga dan iman memungkinkan kita untuk siap menerjunkan diri ke kedalaman Allah yang sudah dekat.