Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

Mat 11:2-11

Bertindak Lebih Baik Daripada Hanya Berbicara Saja

Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.

  • Di Paroki saya, Tuhan dikenang dan dimuliakan di banyak tempat. Tentu saja Tuhan secara khusus dikenang dan dimuliakan di dalam Gereja Paroki. Gereja kami selalu dipenuhi oleh umat pada hari Minggu dan cukup banyak umat juga yang datang untuk Misa harian atau doa pribadi. Dan Tuhan juga dikenang dan dimuliakan di rumah-rumah umat Paroki kami, dengan berjerih payah mereka berusaha dengan untuk memenuhi kebutuhna kleuarga dan saling ,engampuni luka-luka dan kesalahpahaman di antara mereka. Ini semua merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari umat Allah. Tuhan juga dikenang dan dimuliakan di Pusat Rehabilitasi yang, kendati dalam beberapa segi memprihatinkan, tetapi rehabilitasi dikerjakan secara manusiawi dan dengan belaskasih. Ada juga Rumah Sakit Umum Daerah dimana orang yang paling miskin di antara yang miskin dilayani oleh pegawai Rumah Sakit, perawat, petugas kebersihan dan petugas administrasi, pegawai Rumah Sakit mulai dari dokter, perawat, petugas kebersihan dan petugas administrasi. Para pasien ini sering dihadapkan pada masalah keuangan, tidak tersedianya obat-obatan dan peralatan medis yang diperlukan karena kesalahpahaman dan keserakahan beberapa orang. Namun di tempat ini pula, lebih daripada di tempat lain, orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang mati dibangkitkan, kabar baik dari Kristus yang menyembuhkan dialami dalam tindakan nyata, meskipun nama-Nya jarang disebut secara jelas. Seandainya Kristus hadir untuk mengadakan penilaian di kota kita, Ia dapat mengatakan, bahwa Ia lebih dimuliakan di Rumah Sakit Umum Daerah daripada di lingkungan Gereja kita. St Agustinus berkata, "Ketika kalian melayani orang sakit, Kristus yang melayani Kristus." Kristus yang ada didalam hati anda melayani Kristus yang ada di dalam hati pasien anda.

  • Dalam Injil hari ini, Yohanes Pembaptis mengirim utusan dari penjara untuk bertanya kepada Yesus apakah Dia itu Kristus ataukah mereka harus menantikan orang lain. Yesus memberi jawaban yang sangat jelas. "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kabar baik diberitakan kepada orang miskin." Yesus tidak berusaha meyakinkan mereka hanya dengan berbicara; Ia menunjukkannya dengan suatu tindakan.

  • Bicara tentang doa, tentang hubungan kita dengan Allah, saya lebih ingin mengacu pada pengalaman, pengalaman saya sendiri dan pengalaman orang yang berdoa bersama saya, daripada hanya merujuk pada teori belaka. Setelah kira-kira tujuhbelas tahun saya menjadi imam, saya baru sadar, bahwa doa itu amatlah penting bagi saya. Sampai saat ini saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan, menjalankan kewajiban, tetapi doa saya sebenarnya sangat sedikit memurnikan hidup saya. Selama kurang lebih lima tahun saya mencari suatu cara berdoa yang lebih baik dan saya dibawa oleh Latihan Rohani St Ignatius Loyola untuk menghargai nilai mendengarkan Kitab Suci. Sikap dan nilai yang kita peroleh dengan membaca Kitab Suci menantang sikap dan pandangan umum, yang dipercayai oleh masyarakat modern. St Ignatius mengantar kita dari refleksi aktif kepada diri yang penuh sukacita, sampai kepada cara doa-nya yang lain - doa dengan mengucapkan satu kata atau ayat tunggal. Sampai pada titik ini, saya berkenalan dengan ajaran sederhana dari John Main tentang Meditasi dan mulai melakukannya. Dengan segera saya melihat bahwa dahulu mata rohani saya buta, egois dan tidak-peka. Sekarang saya dapat mendengar, dimana dahulu saya tuli, khususnya ketika penelitian batin atau meninjau kembali hal-hal yang kita lakukan. Saya merasa lebih bebas, dimana dahulu saya terhalang oleh ego saya yang besar dan gambaran diri yang jelek. Saya belajar dari kearifan ajaran John Main bahwa kita tidak dapat belajar bermeditasi dengan membaca buku atau mendengarkan ceramahnya melalui tape. Lakukanlah meditasi anda dan pengalamanlah yang akan meyakinkan anda akan manfaatnya.

  • Seorang dari kelompok meditasi kami mengungkapkan pengalamannya sebagai berikut. "Saya sering mendengar bahwa kita harus mencoba melihat Kristus dalam diri sesama, tetapi saya selalu menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak mungkin dilaksanakan. Bagaimana saya dapat melihat Kristus dalam diri sesama yang mencuri, berdusta, memfitnah dan menghujat dan yang membuang sampah di halaman rumah saya? Kristus tidak pernah akan melakukan hal-hal semacam itu. Tetapi sejak saya bermeditasi, saya mulai belajar untuk mencoba melihat mereka dengan kaca mata Kristus dan mendengarkan mereka seperti Kristus mendengarkan mereka. Saya melihat, di dalam hati terdalam mereka yang melukai saya, ada luka. Dan karena itu saya mencoba memandang mereka dengan belaskasihan dan dengan pengertian akan latar belakang mereka seperti yang akan dilakukan oleh Tuhan Yesus sendiri. Saya kira itulah yang dimaksudkan dengan menjadi seorang Kristen.

  • Injil hari ini diakhiri dengan suatu pernyataan yang luar biasa: "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya diantara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripadanya." Bila kita bermeditasi, kita TINGGAL di dalam Kerajaan Allah yang ada di dalam diri kita, dan ini yang menghantar kita untuk bertindak secara kreatif di dalam kerajaan-Nya yang berada di sekitar kita. Adakah suatu cara yang lebih baik dari cara ini untuk membawa Kristus ke dalam dunia ini ketika kita mempersiapkan diri untuk Perayaan Natal ?

Terjemahan diambil dari buku "Sunday into Silence" karangan Pater Gerry Pierse CSsR


Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: