Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

PENGAJARAN 30: TAHAP-TAHAP PERJALANAN (2)

Seperti yang kita ketahui, meditasi menuntun kita pada kesadaran yang lebih besar akan keadaan kita dan dengan demikian pada pengenalan diri dan kebebasan tertinggi.

Satu cara yang membantu untuk masuk kedalam keheningan adalah dengan mengingat bahwa semua pikiran kita adalah pikiran mengenai masa lalu atau masa depan. Kita perlu melepaskan semua pikiran dan tinggal dalam saat kini, tetapi kita semua tahu dari pengalaman bahwa hal ini lebih mudah mengatakannya daripada melakukannya. Dalam Meditasi Kristiani, mantra adalah cara kita untuk tetap berada disaat kini, terpusat sepenuhnya dan sadar.

Saya ingat, bertahun-tahun yang lalu ada sebuah iklan tentang meditasi. Pada poster itu digambarkan seorang Guru India, memakai jubah berpenampilan layaknya seorang guru, sedang berdiri di atas papan selancar, seimbang sempurna, menempuh gelombang. Di bawahnya ada tertulis: 'Anda tidak dapat menghentikan gelombang, tetapi bisa belajar berselancar'. Mantra kita adalah papan selancar kita. Anda tidak dapat menekan atau menghilangkan pikiran-pikiran Anda; mereka ada di sana seperti gelombang. Anda menerima pikiran-pikiran tersebut sebagai bagian dari diri Anda sebagaimana adanya dan berselancarlah sampai mahir. Ada kalanya Anda jatuh dari papan selancar tersebut, namun berselancarlah lagi. Seperti yang dikatakan oleh Samuel Becket: Coba dan gagal, tidak apa-apa. Coba lagi, gagal lagi, tapi gagal dengan lebih baik. Pada saat yang lain, mudah sekali bertahan di atas papan selancar Anda dan menikmati gelombang kemudian masuk ke keheningan.

Pada tahap ini, saat kita masuk ke keheningan, penting untuk diingat bahwa keadaan diri kita, 'ego' kita, tidak menginginkan kita keluar dari lingkaran pengaruhnya, ego menginginkan kita tetap berada di permukaan. Ego mendorong kita untuk mengidentifikasikan diri dengan pikiran-pikiran, emosi-emosi, topeng-topeng dan peran-peran tersebut. Ego tidak menginginkan kita bersentuhan dengan bagian kesadaran kita yang lebih dalam, karena ego telah menanamkan disetiap pengalaman tingkat pertama yang mengancam kelangsungan hidup kita dan menginginkan kita agar tidak berurusan dengan semua hal tersebut. Kita memang memerlukan ego, naluri untuk mempertahankan hidup, tetapi terkadang ego itu seperti orang tua yang terlalu melindungi, ingin menjaga anak-anaknya agar aman dan dekat, tidak mengijinkan mereka untuk berkembang dan belajar mandiri. Masuk dalam keheningan, pada awalnya terasa seperti meninggalkan rumah, agar sampai kerumah kita yang sejati.

Apa yang dilakukan oleh ego saat kita terjun dalam keheningan? Seringkali ego menambahi pikiran-pikiran kita. Meskipun demikian ketika kita dapat berselancar di atasnya dan memasuki keheningan, ego mendorong kita agar kita melepaskan mantra. Kita bisa punya keyakinan bahwa mantra itu mengganggu kedamaian. Jika kita mendengarkan suara ego kita dan melepaskan papan selancar kita, maka akhirnya kita hanya mengapung (atau tenggelam!) dalam 'pax perniciosa' atau 'mengapung kudus', dengan demikian akhirnya ego berhasil menghalangi kemajuan kita. Jika hal ini gagal, ego akan bertanya pada diri kita: 'Apa tidak bosan, hanya mengulang-ulang sebuah kata? Jika kita tetap bermeditasi setelah itu, ego akan mencoba cara lain, mendorong kita untuk bertanya, 'Yakinkah aku ini cara yang benar atau benarkah mantranya? Perlukah aku mengganti mantra? Sekali lagi, ego berusaha memastikan agar Anda tidak pergi kemana-mana! Cara satu-satunya adalah bertekun dengan setia bermeditasi dan tidak pedulikan pelanturannya.

Kim Nataraja



Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: