Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

Jumat setelah Rabu Abu (2012)

Seorang anak berumur sembilan tahun menunggu di belakang, ia begitu ingin memberi tahu anda bahwa dia berlari 'maraton' satu mil dengan catatan waktu sesuai dengan yang telah dicapai sebelumnya. Neneknya yang berumur sembilan puluh tahun tampak memandangi orang-orang yang dikasihinya tanpa tenaga untuk terlibat atau menanggapi, ia menutup matanya karena kelelahan. Aneka ragam dari kondisi kesadaran manusia itu seluas budaya dan adat di seluruh dunia. Suatu hari kita haus akan pengalaman dan pencapaian. Pada hari berikutnya kita kehilangan semua itu.

Puasa dilakukan saat mempelai tidak ada bukan saat dia ada. Yesus memberi tahu kita dalam Injil hari ini. Tetapi sekali lagi, hal yang berlawanan akan muncul.

Kita menginginkan segalanya tetapi pada saat yang bersamaan kita ingin juga kehilangan segalanya, kita ingin menjadi kreatif tanpa dibebani apa-apa. Pertentangan dalam diri kita ini menyebabkan banyak rasa duka dan kebingungan sampai akhirnya kita memahami dan mengerti. Semua itu adalah nafsu yang satu dan sama - dalam pengertian, keinginan-keinginan tersebut secara bersamaan membawa kita melampaui nafsu karena keinginan tersebut dan membebaskan kita dari rasa menginginkan sesuatu dan pada akhirnya kita akan menjadi kecewa. Apakah ini menunjukkan keegoisan atau pelepasan dari kelekatan yang dipaksakan ? Tidak juga, karena ujian keasliannya adalah kasih yang melampaui batas-batas kelekatan.

Belajar bermeditasi dimulai dengan belajar bagaimana bermeditasi. Bermeditasi itu amat sangat sederhana dan kurva pembelajarannya bertemu dengan kesederhanaan ini. Meditasi lebih dari sekedar perubahan diri atau pemahaman diri. Kesederhanaannya mengarahkan kita melampaui bentuk-bentuk pengetahuan yang terbatas dan mencerahkan hidup kita sebagai peziarah. Perjalanan ini bukanlah perjalanan analisa diri melainkan transendensi diri tetapi seperti yang dikatakan oleh John Main, meditasi memerlukan keberanian untuk mengalihkan perhatian dari diri anda pribadi dan melepaskan semua yang kita sangka telah kita capai.

Pada masa prapaskah ini, meditasi mengembangkan keberanian tersebut, seperti mengawali lari marathon satu mil.

Laurence Freeman OSB

Diterjemahkan oleh Fransiska Hadiprodjo


Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: