Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Renungan Bacaan Injil:

Selasa Pekan Suci (2013)

Ada banyak orang yang duduk dan bicara. Lebih sedikit yang berjalan dan berbicara. Bahkan lebih sedikit lagi orang yang mampu menjadikan berjalan menjadi ungkapan paling pokok dan lengkap dari berbicara. Dengan tindakan mereka menyatakan segala sesuatu yang dimaksudkan oleh kata-kata mereka. Dalam hal ini mereka memperoleh keheningan sempurna yang mengesankan.

Inilah titik puncak dari semua yang telah diketahui dan dipahami pada masa lampau - pemenuhan dari suatu nubuat. Rasanya seperti berjalan menuju tepian jurang dan tampaknya seakan mendekati anda saat anda berjalan menghampirinya. Apakah mendekati anda atau anda yang berjalan mendekatinya? Anda tidak dapat melihat langsung ada apa di bawah tepian jurang tersebut tetapi anda dapat melihat apa yang ada jauh melampaui itu - lautan Atlantik yang luas dalam hal jurang Pulau Bere ini.

Atau, rasanya seperti sedang menghadapi ujian, yang terbayang semakin tidak menyenangkan saat harinya semakin dekat. Atau, seperti malam yang mengagumkan sebelum sebuah janji resmi atau komitmen upacara agama, seperti suatu perkawinan atau panggilan membiara. Pikiran dapat mengatasi hal-hal besar bila jaraknya jauh. Lebih mudah menunda suatu keputusan atau menyangkal dekatnya saat kedatangan. Namun ketika saatnya benar tiba, semuanya berubah-ubah.

Harinya telah tiba. Dadu sudah dilempar. Tidak ada lagi waktu untuk persiapan atau memikirkan kembali. Anda masih dapat menolak dan menyangkal kebenaran, tetapi resiko utamanya kehilangan kewarasan anda. Satu-satunya yang waras adalah pasrah pada peristiwa yang sekarang sedang terjadi, pada hasil yang akhirnya tak terhindarkan.

Meskipun lama sudah hal tersebut dipikirkan, pada saat ini kebenaran tersebut membuat kita sesak nafas. Ketakutan sudah lebur dalam masa lampau. Untuk mudahnya menjadi bagian dari yang telah terjadi. Kecemasan akan masa datang menyusut hilang. Yang penting adalah yang ada,dan yang sedang terjadi. Dalam bahasa Inggris, kata 'happen' (terjadi) berasal dari kata 'hap', yang artinya kesempatan atau keberuntungan. Meskipun telah bersiap untuk menghadapi apa yang terjadi akan mempunyai suatu perasaan tidak beralasan, sesuatu yang tiba-tiba atau diberikan begitu saja.

Berpegang pada peristiwa masa lampau yang membawa ke masa kini telah tercakup dalam apa yang akan muncul darinya, ibarat bunga yang ada di dalam benihnya. Didalam inti benih tersebut ada sebuah kekosongan penuh arti yang sangat luas. Saat sekarang inilah, satu-satunya kebenaran. Sehubungan dengan ini adalah kedamaian. Pasrah dan menerima adalah kisah sengsara Yesus. Ini menjelaskan dibangkitkannya keberadaan kita yang dapat dirasakan selama Pekan Suci dan semakin dalamnya kesabaran Yesus disetiap tahapan di hari-hari terakhir-Nya.

Oleh Laurence Freeman OSB


Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: